Pertama: Membaca Takbir setelah shalat Subuh dan
shalat ‘Id Fitri.
Kedua: Membaca doa berikut setelah shalat Subuh:
Kedua: Membaca doa berikut setelah shalat Subuh:
اَللّهُمَّ اِنّي تَوَجَّهْتُ اِلَيْكَ بِمُحَمَّد اَمَامِي
Allâhumma innî tawajjahtu ilayka bi-Muhammadin amâmî
Ya Allah aku menghadap-Mu dengan Muhammad di depanku
Ya Allah aku menghadap-Mu dengan Muhammad di depanku
Ketiga: Mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat ‘Idul
Fitri.
Keempat: Mandi sunnah. Waktunya, dari fajar hingga pelaksaan shalat ‘Id. Sebelum hendak membaca:
Keempat: Mandi sunnah. Waktunya, dari fajar hingga pelaksaan shalat ‘Id. Sebelum hendak membaca:
اَللّهُمَّ
اِيمَاناً بِكَ وَتَصْدِيقاً بِكِتَابِكَ، وَاتِّبَاعَ سُنَّةِ نَبيِّكَ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ
Allâhumma imânan bika, wa tashdîqan bi-kitâbika,
wattibâ’a sunnati nabiyyika Muhammadin shallallâhu ‘alayhi wa âlih(i).
Ya Allah, kuatkan imanku pada-Mu, pembenaranku terhadap
kitab-Mu, dan kepatuhanku terhadap sunnah Nabi-Mu Muhammad saw.
Kemudian membaca Basmalah, lalu mulai mandi. Setelah mandi
membaca doa berikut:
اَللّهُمَّ
اجْعَلْهُ كَفَّارَةً لِذُنُوبِي وَطَهِّرْ دِينِي، اَللّهُمَّ اَذْهِبْ عَنِّي الدَّنَسَ .
Allâhummaj’alhu kaffâratan li-dzunûbî, wa thahhir dînî,
Allâhummadzhib ‘annid danasa.
Ya Allah, jadikan mandiku ini sebagai penghapus
dosa-dosaku, dan sucikan keberagamaanku. Ya Allah, hilangkan dariku
noda-noda dosa.
Kelima: Memakai pakaian yang bagus dan wewangian. Dan
disunnahkan shalat ‘Id di lapangan di bawah langit, tanpa atap (kecuali di Mekkah).
Keenam: Berbuka di permulaan siang sebelum shalat
‘Id. Yang utama berbuka dengan kurma atau sesuatu yang manis, dan menelan
sedikit Turbah Husayni karena ia merupakan penawar setiap penyakit.
Ketujuh: Pergi untuk shalat ‘Id sesudah terbit matahari. Dan sebelum pergi hendaknya membaca “Doa sebelum Pergi ke shalat Idul Fitri”.
Kedelapan: Shalat ‘Idul Fitri, dianjurkan berqunut
dan membaca doa berikut ini setiap
selesai membaca Takbir:
selesai membaca Takbir:
اَللّهُمَّ
اَهْلَ الْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ، وَاَهْلَ الْجُودِ وَالْجَبَرُوتِ، وَاَهْلَ الْعَفْوِ وَالرَّحْمَةِ، وَاَهْلَ
التَّقْوَى وَالْمَغْفِرَةِ، اَسْاَلُكَ بِحَقِّ هَذَا الْيَومِ الَّذِي
جَعَلْتَهُ لِلْمُسْلِمينَ عِيْدًا، وَلِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَآلِهِ ذُخْرًا وَشَرَفًا وَمَزِيْدًا، اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَاَنْ تُدْخِلَنِي فِي كُلِّ خَيْرٍ اَدْخَلْتَ
فِيهِ مُحَمَّداً وَآلَ مُحَمَّدٍ، وَاَنْ تُخْرِجَنِي مِنْ كُلِّ سُوءٍ
اَخْرَجْتَ مِنْهُ مُحَمَّدًا وَآلَ مُحَمَّدٍ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ
وَعَلَيْهِمْ، اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْاَلُكَ خَيْرَ مَا سَأَلَكَ مِنْهُ عِبَادُكَ
الصَّالِحُونَ، وَاَعُوذُ بِكَ مِمَّا اسْتَعَاذَ مِنْهُ عِبَادُكَ الْصَّالِحُونَ .
Allâhumma Ahlal kibriyâi wal-’azhamah, wa Ahlal jâd
wal-jabarût, wa Ahlal ‘afwi war-rahmah, wa Ahlat taqwâ wal maghfirah. Asa-aluka
bihaqqi hâdzal yawmi alladzî ja’altahu lil-muslimîna ‘îdan, wa li-Muhammadin
shallallâhu ‘alayhi wa âlihi dzukhran wa mazîdan, an tushalliya ‘alâ Muhammadin
wa âli Muhammad, wa an tudkhilanî fî kulli khayrin adkhalta fîhi Muhammadan wa
âla Muhammad, wa an tukhrijanî min kulli sûin akhrajta minhu Muhammadan wa âla
Muhammad shalawâtuka ‘alayhi wa ‘alayhim. Allâhumma innî as-aluka khayra mâ
sa-alaka ‘ibâdukash shâlihûn, wa a’ûdzu bika mimmâ ista’âdza minhu ‘ibâdukash shâlihûn(a).
Ya Allah, wahai Pemilik kebesaran dan keagungan, wahai
Pemilik kedermawanan dan jabarut, wahai Pemilik pengampunan dan kasih sayang, wahai
Pemilik takwa dan maghfirah. Aku memohon kepada-Mu dengan hak hari ini, yang
Kau jadikan hari besar bagi kaum muslimin, dan dengan keagungan dan
kemuliaan Muhammad dan keluarganya, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan
Keluarga Muhammad, masukkan aku pada setiap kebaikan yang Kau masukkan ke
dalamnya Muhammad dan keluarganya, keluarkan aku dari setiap keburukan yang Kau
keluarkan darimya Muhammad dan keluarganya. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu
yang terbaik dari apa yang dimohon oleh hamba-hamba-Mu yang shaleh. Aku memohon
perlindungan kepada-Mu dari segala apa yang perlindungannya dimohon oleh
hamba-hamba-Mu yang shaleh.
Setelah selesai shalat disunnahkan membaca Tasbih Az-Zahra’.
Dan disunnahkan pulang dari shalat lewat jalan yang berbeda dari jalan berangkatnya,
sambil mendoakan kaum mukminin semoga amal mereka diterima oleh Allah swt.
Kesembilan: Ziarah (membaca doa ziarah) kepada Imam
Husein (sa)
Kesepuluh: Membaca doa Nudbah.
(Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 4, amalan bulan Syawal)
Kesepuluh: Membaca doa Nudbah.
(Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 4, amalan bulan Syawal)
No comments:
Post a Comment