Setiap manusia tentu mendambakan kesuksesan dan kebahagiaan
di dunia dan akhirat. Namun sebagian kita kesulitan menemukan langkah-langkah
yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Bahkan tidak jarang manusia yang
justru bersikap sebaliknya dan kontradiktif dengan idaman dan dambaannya.
Bukankah kita sering menyaksikan orang yang sering gelisah
yang tak jelas penyebabnya, sering mendapatkan goncangan badai dalam hidupnya
walaupun secara ekonomi ia sudah lebih dari berkucukupan. Mengapa ia sering
gelisah dan ditimpa oleh badai kehidupan? Bisa jadi ada sikap yang tanpa
disadari menyakiti orang tua. Atau tak menghiraukan lagi nasib orang tuanya yang
telah wafat.
Berbakti pada orang tua tidak cukup di masa hidupnya
Rasulullah saw pernah ditanyai: “Siapakah yang paling besar
haknya terhadap seseorang?” Beliau menjawab: “Kedua orang tuanya.” Kemudian
beliau bersabda: “Sesungguhnya ada orang yang berbakti kepada orang tuanya
ketika mereka masih hidup, tetapi ia dicatat sebagai anak yang durhaka kepada
mereka, karena ia tidak memohonkan ampunan untuk mereka setelah wafat. Dan
sungguh ada orang yang durhaka kepada orang tuanya ketika mereka masih hidup, tapi
ia dicatat sebagai anak yang berbakti kepada mereka setelah mereka wafat,
karena memperbanyak istighfar (memohonkan ampunan) untuk mereka.” (Mustadrak
Al-Wasâil 2: 112)
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Sungguh ada seorang
hamba yang berbakti kepada orang tuanya ketika mereka masih hidup, tetapi
setelah mereka wafat ia tidak menunaikan hutangnya, tidak memohonkan ampunan
untuk mereka, maka Allah mencatat ia sebagai anak yang durhaka. Sungguh
ada seorang hamba yang durhaka kepada orang tuanya, tetapi setelah mereka wafat
ia menunaikan hutangnya dan memohonkan ampunan untuk mereka, maka Allah
mencatat ia sebagai anak yang berbakti kepada mereka.” (Mustadrak Al-Wasâil 2:
112)
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Berbakti kepada kedua
orang tua adalah kewajiban yang paling besar.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 178)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Ada tiga hal yang wajib dilaksanakan:
Menunaikan amanat kepada orang yang baik atau yang zalim, memenuhi janji kepada
orang yang baik atau yang zalim, dan berbakti kepada kedua orang tua yang baik
atau yang zalim.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 179)
Ridha Allah swt Bergantung pada Orang Tua
Dalam hadis qudsi Allah swt berfirman: “Sesungguhnya yang
pertama kali dicatat oleh Allah di Lawhil mahfuzh adalah kalimat: ‘Aku adalah
Allah, tiada Tuhan kecuali Aku, barangsiapa yang diridhai oleh kedua orang
tuanya, maka Aku meridhainya. Barangsiapa yang dimurkai oleh keduanya,
maka Aku murka kepadanya.” (Jâmi’us Sa’adât, penghimpun kebahagiaan, 2: 263).
Subtansi makna hadis tersebut tidak sulit kita tangkap bahwa
ridha Allah bergantung pada ridha orang tua. Orang yang diridhai oleh Allah swt
pasti ia akan bahagia dan sukses dalam hidupnya.
Imam Ja’far Ash-Shaqiq (sa) berkata: “Takutlah kamu kepada
Allah, dan janganlah durhaka kepada kedua orang tuamu, karena ridha mereka
adalah ridha Allah dan murka mereka adalah murka Allah.” (Al-Kafi 2: 349)
Berbakti pada Orang Tua dan Sakinah
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang percaya kepadaku
tentang berbakti kepada kedua orang tua dan menjalin silaturrahim, maka aku
akan menjaminnya dalam hal penambahan harta, penambahan umur, dan sakinah dalam
rumah tangganya.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 176)
Dalam hadis tersebut Rasulullah saw menjamin bahwa orang
yang berbakti kepada orang tuanya, ia akan mudah rejekinya, bahagia dan sakinah
rumah tangganya.
Berbakti pada Orang Tua dan Kemudahan Rejeki
Imam Ja’far (sa) berkata: “Jika kamu ingin ditambah umurmu
oleh Allah, maka bahagiakan kedua orang tuamu. Berbakti kepada mereka dapat
menambah rizki.” (Al-Wasâil 18: 371).
CATATAN
Sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah saw bahwa
berbakti kepada orang tua tidak cukup di masa hidup mereka, bahkan sesudah
mereka wafat kita dituntut untuk berbakti kepada mereka. Doa adalah salah satu
sikap berbakti kepada orang tua khususnya mereka yang telah wafat. Doa bisa
dilakukan secara sendirian, bisa juga dengan mengundang kerabat dan sahabat
untuk bersama-sama mendoakan orang tua yang telah wafat, khusus di hari haul
wafatnya. Itulah di antara manfaat membaca Yasin dan Tahlil yang telah
ditradisikan oleh ulama kita dan orang-orang yang shaleh. Sumber
ASKA COLLECTION: Aksesoris Hijab Cantik, Anggun dan Murah
Yang berminat
SMS/WHATSAPP : 08170074413
No comments:
Post a Comment